Kamis, 28 November 2013

Pengalaman menarik didaerah pelosok... (Tambak, Pasuruan)

Keberadaanku dikota apel, Malang, hanya tinggal hitungan hari. Kepeutusanku untuk meninggalkan kota dingin ini semakin membulat. Yeaah,, memang tak bisa dipungkiri lagi aku sangat mencintai kota ini, tapi life must go on. Aku harus kembali ke habitat asalaku, mojokerto, kota kedua yang aku cinta..haha.
            Sebelum aku berjejak melangkah memulai dunia baruku dimojokerto. Bekerja, belajar atau bahkan berumah tangga.. J , kuingin menghabiskan waktu untuk sekedar berwisata di kota-kota dijawa timur. Mengingat kalau udah balik ke mojokerto, waktu keluar  tuk jalan-jalan jadi susah. Susah minta izinnya soalnya ada orang tua, kalau disini mah izin ibu.kos gampang..hehe
            Oleh karena itu selagi ada waktu, karena aku kerjanya hanya ngajar pada hari senin-kamis, maka aku luangkan waktu buat jalan-jalan. Kebetulah teman dari pasuruan mengajakku untuk kerumahnya. Ya mungkin ini jadi moment bagus buatku.
            Kamipun berangkat tepat pada tanggal 23 November 2013. Betapa terkejutnya aku ketika aku ketahui bahwa kediaman temanku berada di daerah terpencil di pasuruan. Dengan jalanan yg cukup kecil dengan tanah gembur dikelilingi oleh lahan tambak.  OMG, yah memang benar aku kaget dan terkejut karena memang baru pertaman kali aku datang kedaerah pesisir. Maklum gua kan asli orang pegunungan jadi memang sudah terbiasa dengan suasana pegunungan dari pada suasana pesisir.


Walaupun jalannya agak mengerikan, tapi tak sedikitpun penyesalan datang ketempat ini. Semua terbayar lunas dengan indahnya pemandangan beberapa tambak yang menyerupai danau, kicauan burung yang sesekali menyapaku dan teriakan-teriakan dari langit yang seolah menyambutku. Nyaman sekali berada disini.
Tak ada sedikitpun polusi, keramain, kemacetan, kriminalitas dan apalah itu yang tengah dibisingkan kebanyakan orang. Berada disini seolah kita berada didinia milik kita sendiri. Alam selalu menjadi sahabat dalam suka dan duka. Tapi kesepian juga siiih, hanya kicauan burung yang kerap kali kudengar. Tak ada suara seorangpun, tak ada suara lalu lintas kendaraan bermotor semua terlihat tenang. Cocok sih buat yang lagi galau-galau gitu..haha
Selain kebahagiaan terlintas dibenakku menikmati suasana baru ini, kesedihan juga mampir dalam otakku. Jika kita tidak terbiasa mungkin segala sesuatu terlihat sulit. Untuk membeli peralatan mandi, dapur dsb, kita harus keluar tambak dulu yakni sekitar 1 jam perjalanan naik sepeda.  Kupun sentak memberikan ide pada temanku untuk membuka toko didaerahnya, tapi diapun menjawab “ah siapa juga yang beli, wid wid orang disini Cuma ada 7 KK aja. Itupun anak-anak mereka semua pada merantau ke desa ataupun kekota. Jadi masyarakat disini terbiasa hidup serba apa adanya”. “Yaah, masuk akal juga siih, sautku dengan ekspresi kaget juga bahwa ternyata penghuni daerah ini Cuma ada 7 KK”.
Hal unik lain yang aku temui yakni semua rumah didaerah tambak ini terbuat dari kayu karena menurut warga setempat jika dibangun pondasi layaknya rumah gedongan, akan cepat rabuh karena air didaerah tersebut merupakan air asin. Jadi ketika hujan datang, semua warga akan risau karena takut rumah mereka roboh tertiup angin. Sepanjang jalanpun belum bisa dilewati karena tanah menjadi gembur terkena air hujan, sehingga jika masyarakat ingin menyusuri jalan atau keluar rumah harus menunggu matahari datang untuk mengeringkan jalan. Kekurangan air bersih juga sedikit aku rasakan. Seperti halnya kamar mandi yang airnya berwarna sedikit kecoklatan dan didalamnya hidup beberapa ekor ikan lele. Ahh bener2 pengalaman baru gua mandi bareng sama ikan lele..hoho
Hal yang bisa buat aku sangat terkejut ialah pada saat kebelet Be’ol..haha
ini pengalaman pertamaku, yang dimana biasanya aku hanya lihat di TV dan sekarang aku benar2 mengalaminya sendiri. Waah hanya bisa senyum-senyum sendiri aku. Ketika mau BAB, aq harus mengganti pakaianku dengan jarik dan berjalan sekitar 3 menit dari depan rumah. Terdapat sebuah tempat kecil yang terbuat dari bambu diatas sungai dengan 1 pintu. Dan herannya tak kujumpai ada air disana. OMG..
“eh disini, BABnya. Kok gak ada airnya”, tanyaku
“iya gpp BAB diatas situ tar dibersihkan dikamar mandi rumah” saut temanku
Semakin lucu aja kataku. Bener2 pengalaman yang unik. Seru juga sih sebenarnya punya kesempatan untuk merasakan kehidupan masyarakat tambak. Akhir kata, banyak banget hal-hal dan pengalaman menarik yang kudapat disini yang menjadikan aku seseorang yang lebih bersyukur lagi... amiiiiin

Ne jepret2 dipinggir tambak yang mana tak jauh disebrang, sekitar 10 meter dari lokasi foto ini terdapat laut. Mau foto2 kesana takut... ombaknya gede banget siih..hhaha

1 komentar: