Teaching,
my students and separation
Mengajar
memang telah menjadi hobby baruku semenjak aku mengikuti salah satu program
Ramadhan English Course Intregrated Program di SMPN 4 kepanjen. Yeah, ini
adalah dimana pertama kalinya aku mengajar di dalam kelas. Setelah mengalami
bagaimana rasanya menjadi seorang guru, melihat murid-murid unyu yang
menggemaskan dengan tingkah-tingkah konyolnya dan mungkin yang sekali-kali memaksa hati ini untuk selalu bersabar.. haha
Setelah
mengikuti program mengajar itu, sekejab cita-citaku berubah..hehe yang awalnya
ingin bekerja kantoran atau bahkan galau tentang cita-cita masa depan,,hehe
kini rasanya jadi guru ialah pilihan yang tepat. Jadi waktu semester 5, ku
mantapkan niatku untuk mengabil penjurusan TEFL yakni Teaching English as
Foreign Language. Yah memang dikampusku, UIN MALANG tepatnya pada jurusan
bahasa dan sastra inggris, pada semester 5, seluruh mahasiswa diwajibkan
memilih salah satu dari 5 mata kuliah profesi diantaranya adalah Bussiness
English, Translation, Guiding and Tourism, Jurnalistics and TEFL. Setelah
mengambil penjurusan, kini tekatku semakin bulat untuk menjalankan terus salah
satu hobby baruku yakni mengajar. Hingga suatu ketika seorang teman menawariku
untuk mengajar privat mendatangi rumah-rumah siswa. Kali ini aku tidak mengajar
didalam kelas melainkan langsung datang kerumah siswa. Tapi rasanya sama aja
sih, tetep ngamalin ilmu yang sudah aku dapat dan tentunya belajar banyak lagi
tentang karakter siswa.
Tak
berhenti disitu saja. Memang benar Alloh selalu mendengar do’a-do’a para
hambanya. Hingga disuatu saat. Salah seorang teman seperjuangan yang pernah
ikut ngajar English Course di SMPN 4 kepanjen mengirim sms ke no.Handphoneku.
“ wid, jum’at, sabtu,
minggu jam 15.00-jam 16.30 ada jadwal gak?”
“ gak ada MR.” Jawabku
“ ada loker jadi
pengajar di Malang Sinau. Langsung aja datang ke Jl.kawi no.10. langsung ambil
formulir n interview”
Wah
bagaikan ketiban durian runtuh..hehe. kebetulan sekali pas aku lagi pengen-pengennya
dan masih semangat-semangatnya ngajar. It’s a very good opportunity. Akhirnya
kuajak temanku untuk mendatangi TKP dan langsung interview. Beberapa hari
kemudian HPq berdering, langsung aja kuambil
dan ternyata itu sms dari lembaga malang sinau “selamat bergabung di Lembaga malang Sinau. Hari
jum’at tanggal 17 kita ada brifing ba’da maghrib. Harap datang tepat waktu”.
Dalam batinku teriak “ye ye ye ye... akhirnya.... ” haha
Dan
pada saat itu, aku dapat bagian untuk ngajar anak-anak SD dengan jumlah yang
fanastis yakni sekitar 30 anak. Lokasinya disalah satu kecamatan yang ada
dikota malang. Ini juga pengalaman yang cukup menarik, mengajar anak-anak SD
yang terkadang masih susah diatur dan sangat manja. But, that’s so funny.
Dan tidak lama kemudian
salah satu temanku yang mengetahui bahwa aku sekarang sudah memiliki beberapa
pengalaman dibidang “mengajar”
menawariku untuk ngajar salah satu yayasan sekolah kristen. Aku diminta
untuk mengajar ekstra English Conversation kelas 2 SMP dan kelas 2 SMA. Yaaah,
tanpa pikir panjang aku terima sajalah. Karena memang aku masih sangat
bersemangat untuk mengajar. Seperti menemukan jati diri yang
sesungguhnya,,,wkwkwkw. Ya karena dari dulu aku belum tau cita-citaku mau jadi
apa’an.
Belum genap 1 tahun
masaku ngajar dikedua sekolah tersebut, tiba-tiba ada sedikit kewajiban yang
mengharuskanku untuk berhenti mengajar mrk lagi. Untuk yang diMalang Sinau aku
berhenti total karena tidak bisa izin untuk meninggalkan ngajar dalam renggang waktu
sekitar 40 hari sedangkan untuk di yayasan sekolah kristen, aku hanya izin
untuk cuti dan kembali lagi ketika keperluanku selesai. Untuk yang ngajar
privat, sangat mudah seklai negosiasinya. Aku tinggal menyuruh teman
menggantikan, ketika kewajibanku selesai akau akan kembali menghandle lagi les
privatnya.
Ayo coba tebak,
keperluan apa sih yang mengharuskan aku buat cuti ngajar segala.. L?
Aku harus cuti ngajar soalnya aku ada tugas kuliah yakni PKL. Dan PKL ini tempatnya
lumayan jauh dari area mengajarku dan kebetulan juga tidak diizinkan keluar
kecuali untuk keperluan PKL saja. OMG, ya sudahlah terpaksa kan harus keluar
dari Malang sinau meninggalkan murid-murid SD yang unyu-unyu dan juga harus
cuti ngajar adik-adik SMP n SMA advent dan juga adik les privat.
Tapi ternyata aku tidak
harus bersedih maupun bergalau-galau ria, karna ternyata PKLku juga disekolah
yakni mengajar anak-anak SD kelas 2 dan kelas 4. Menyenangkan juga ternyata.
Aku bisa belajar banyak hal lagi. Jika kemarin baru saja aku meningglkan adik-adik
SD dr lembaga Malang Sinau, kini ku bertemu adik-adik SD dr SD An-Nur yang gak
kalah ngegemesinnya dari murid-muridku dulu.
Dan akhirnya ketika PKL
selesai, aku kembali ngajar lagi di SMP n SMA advent dan juga ngajar privat.
Tapi hal ini tidak berlangsung lama karena aku harus menghadapi ujian skripsi
yang mana memaksaku untuk sejenak meningglkan aktifitas-aktifitas ngajarku.
Konsentari skripsi full pokoknya..hehe.
Dan alhamdulillah,
seusai ujian skripsi dan sebelum wisuda langsung dapat tawaran lagi ngajar
ekstra English Conversation di MTsN lawang. Setelah dipikir-pikir, okelah aku
ambil saja toh sampai saat ini blm dapat kerja juga dan ini kontraknya juga cuma
3 bulan. Disini kubertemu lagi dengan sosok
anak-anak SMP yang sangat luar biasa.
Dalam benakku, aku
hanya takut jika ada perpisahan lagi. Jika aku telah meninggalkan ratusan
murid-muridku yakni sosok anak-anak yang aku sangat sayangi beberapa waktu ini,
kini aku harus menerima kenyataan pahit lagi. Kalau dalam waktu tiga bulan aku
sudah harus berpisah dengan mereka. Dan kini memang benar terjadi, pertemuanku
dengan mereka terhitung tinggal 5 meeting lagi. Dan kami sempat menangis dicara
English day, 01 desember 2013. Dmn kita tahu bahwa dalam hitungan hari, kami
akan berpisah. “Oh Tuhan, kenapa dalam setiap pertemuan pasti ada perpisahan?”
Tangisku dalam hati.
Tapi Tuhan, terimakasih
sekali karena kau telah menemukanku dengan mereka semua. Mereka mengajarkanku
banyak hal. Akan sangat ku ingat tawa mereka, kekonyolah mereka, kenakalan
meraka, tatapan mereka ketika melihat kekecewaanku dan bahkan tangisan mereka
ketika harus kutinggalkan dan ketika aku harus meninggalkan mereka. Mereka kan
tetap jadi pewarna dlm my nice life
history.
Thank you so much God
Thank you somuch my
students
“Remember that if there
is a meeting, there will a separation
Hope that we will meet
again on the other chances”